Dengan memakai pakaian tradisional Jawa lengkap, mereka menyampaikan aspirasi dan kegundahan hati berisi sindiran kepada Boediono dalam bahasa Jawa. Mereka hanya ditemui petugas keamanan yang menjaga rumah kosong Boediono.
Selanjutnya, mereka duduk bersila di halaman rumah pribadi Wapres itu. M Ariesman Herususeno, sesepuh Kawulo Ngayojokarto, membacakan sikap yang isinya kekecewaan terhadap Wapres.
Boediono, katanya, sudah lama tinggal di Yogyakarta, tahu tradisi dan sejarah Yogyakarta, tetapi kok tega dan diam saja melihat Yogyakarta diobok-obok.
“Kami sangat kecewa kenapa Pak Boediono yang tahu DIY tidak memberi masukan dan pertimbangan kepada SBY, yang malah mengabaikan aspirasi warga DIY. Warga DIY sudah golong gilig mendukung penetapan,” katanya.
sumber : http://nasional.kompas.com/read/2010...Sikap.Boediono
